Komitmen Satvika Bhoga sebagai toko makanan sehat tidak hanya terletak di bidang kesehatan, namun juga pada bidang lingkungan. Sejak berdiri pada tahun 2011, Satvika Bhoga menyediakan produk organik lokal yang tidak mengandung 3P atau pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang berbahaya bagi kesehatan. Kekhawatiran akan kerusakan alam dan semangat untuk memberikan produk organik yang unggul serta terbaik kepada konsumen, mendorong Satvika Bhoga untuk ikut berpartisipasi pada upaya pelestarian lingkungan. Toko Satvika Bhoga berlokasi di Jalan Hang Tuah No.11A-B, Sanur.
Salah satu cara yang dilakukan Satvika Bhoga dalam upayanya melestarikan lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kegiatan usahanya. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan konsumen dan supplier. Satvika Bhoga telah melalui banyak tantangan dalam 13 tahun periode mereka berpartisipasi dalam upaya pengurangan PSP. Awalnya mereka hanya memberlakukan kebijakan pemberian harga untuk penggunaan kantong plastik. Jadi saat konsumen hendak membawa produk yang ia beli menggunakan sebuah kantong plastik, ia harus mengeluarkan dana lebih, tidak hanya sebesar 100 atau 200 rupiah, tetapi lebih dari 1000 rupiah. Langkah ini dilakukan untuk memberikan disinsentif bagi konsumen agar tidak menggunakan kantong plastik.
“Langkah ini didukung dengan pelaksanaan training untuk karyawan Satvika Bhoga agar tidak memberikan plastik ke konsumen dan untuk mengedukasi konsumen terkait kebijakan tersebut,” cerita Ibu Hira Jhamtani yang ditemui di toko Satvika Bhoga pada 29 Juni 2024.
Satvika Bhoga juga menyediakan kantong plastik bekas bagi konsumen yang belanja dalam jumlah yang banyak. Pada awal pelaksanaannya, kebijakan tersebut menuai protes dari konsumen. Konsumen yang datang berbelanja menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Satvika Bhoga adalah hal yang tidak biasa, dan mempertanyakan mengapa langkah tersebut harus diambil. Meskipun demikian, Satvika Bhoga tetap berpegang teguh dengan komitmen yang mereka miliki.
Tantangan tersebut kemudian dijawab oleh Satvika Bhoga dengan melakukan edukasi, bahwa mereka tidak ingin produk organik dikemas dengan menggunakan sebuah plastik sekali pakai. Narasi edukasi yang disampaikan oleh Satvika Bhoga pun didukung dengan penyampaian komitmen Satvika Bhoga terhadap kesehatan konsumen, bahwa plastik itu dapat membahayakan kesehatan apabila digunakan secara terus menerus.
Setelah 3 tahun pelaksanaan kebijakan, melalui upaya edukasi yang dilaksanakan orang-orang paham dengan prinsip Satvika Bhoga dan mendukung prinsip tersebut dengan membawa kantong sendiri. Dari perkembangan tersebut kemudian Satvika Bhoga mengimplementasikan langkah-langkah lainnya seperti menyediakan kantong kain. Dengan implementasi kebijakan tersebut dimaksudkan terdapat perubahan pola pikir di masyarakat, bahwa daripada menggunakan kantong plastik lebih baik menggunakan kantong yang bisa dipakai ulang. Satvika Bhoga juga memberikan opsi jual curah, sehingga memungkinkan konsumen untuk membeli produk dengan membawa wadah sendiri yang bisa dipakai ulang.
Dalam rangka memaksimalkan upaya yang mereka lakukan, langkah yang dilakukan oleh Satvika Bhoga pun tidak hanya melibatkan konsumen, tetapi juga supplier produk. Pada awalnya, supplier produk di Satvika Bhoga menggunakan plastik dalam proses distribusinya. Penggunaan plastik sekali pakai yang praktis bagi supplier tentu saja tidak bersesuaian dengan prinsip Satvika Bhoga, dan dengan demikian langkah edukasi pun dilaksanakan kepada supplier-supplier Satvika Bhoga. Dalam proses distribusi barang misalnya, pihak Satvika Bhoga menghimbau supplier untuk menggunakan keranjang daripada kantong plastik. Apabila ada supplier yang masih menggunakan plastik dalam proses distribusi ke Satvika Bhoga, plastik yang ada kemudian akan dikembalikan ke supplier setelah produk diterima agar bisa digunakan kembali.
Melalui implementasi kebijakan dan edukasi yang menyeluruh terhadap konsumen dan supplier, Satvika Bhoga dapat menjalankan prinsipnya hingga saat ini. Perhatian dan upaya yang dilakukan oleh Satvika Bhoga di bidang lingkungan dan kesehatan pun kemudian membentuk citra positif di masyarakat. Komitmen mereka mendorong kepercayaan konsumen, dan bahkan menggaet konsumen-konsumen yang loyal dan mendukung prinsip yang diusung Satvika Bhoga.
“Plastik adalah komponen yang tidak sehat, jadi mengurangi plastik adalah alat untuk mencapai sehat. Jadi tujuan utamanya adalah sehat”
“Jadi terdapat sekelompok pelanggan baik lokal maupun asing, yang menjadi pelanggan yang sangat loyal karena prinsip tersebut. Mereka datang dengan bawa tas sendiri, bahkan mereka bilang tidak suka dengan beberapa toko lain karena tidak menyediakan fasilitas (untuk belanja minim plastik)”, ungkap Ibu Hira.
Satvika Bhoga dipercaya bukan hanya karena prinsipnya yang kuat, tetapi juga karena komitmennya dalam menyediakan produk terbaik dan pilihan yang berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan prinsip dan komitmen yang mereka miliki, Satvika Bhoga kemudian dapat memainkan perannya dalam upaya pengurangan PSP sebagai pelaku usaha yang menginspirasi gaya hidup berkelanjutan di masyarakat, baik bagi konsumen maupun supplier.
Penulis: Putu Oka Astama Adi Putra
Penyunting: Ni Wayan Ani Yulinda
Profil penulis: Putu Oka Astama Adi Putra atau yang dikenal sebagai Oka, adalah seorang mahasiswa S1 Program Studi Hubungan Internasional Universitas Udayana. Ia memiliki perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, hak asasi manusia, dan budaya. Sejak bulan Maret 2024, Ia bergabung ke PlastikDetox sebagai seorang relawan dalam divisi Business Empowerment.