5 Langkah Menuju Acara Minim Sampah

Hujan gerimis turun pada malam Rabu, 9 April 2025, mengiringi silih bergantinya tamu undangan resepsi pernikahan adik sepupu saya. Segerombolan tamu baru saja meninggalkan meja bundar yang mereka tempati, menyisakan setumpuk sampah. Saya dan seorang sepupu segera membersihkan meja tersebut. Sementara itu, sepupu lain bergegas mengisi ulang stok air minum kemasan gelas dan jeruk yang ditata di atas meja.

Dalam genggaman kami ada ingka beralaskan kertas minyak, sendok plastik, gelas plastik bekas air minum, bungkus jajan, hingga kulit jeruk. Sepupu lain membawa botol bekas minuman beralkohol dan mengumpulkannya dalam satu kerat. Kami mengevakuasi sampah-sampah itu ke dalam polibag di belakang ruang makan. Saya juga mengambil ingka dan jajan-jajan utuh yang ditinggalkan tamu, sementara sisanya kami campur begitu saja. Entah sudah berapa polibag besar yang kami habiskan malam itu.

Saat mengisi ulang kertas minyak pada ingka, kakak sepupu saya berkata dalam bahasa Bali, yang bila diterjemahkan kira-kira berarti, “Tak terbayang repotnya kalau harus mencuci sendok stainless di tengah hujan dan tamu yang terus berdatangan. Untung sekarang pakai sendok plastik.”

Saya terdiam, beberapa sepupu lainnya mengiyakan. Ucapannya memang ada benarnya, tetapi bayangan sampah makanan yang bercampur plastik terasa jauh lebih mengerikan. Saya merasa pendapatnya keliru, meski tidak saya sanggah langsung, karena kami terdistraksi oleh tamu yang mabuk dan mulai mengacau. 

Dalam ingatan saya, dulu acara pernikahan masih menggunakan peralatan guna ulang. Bahkan, arisan keluarga kami pernah berinvestasi membeli peralatan makan guna ulang yang bisa disewa dengan biaya rendah untuk berbagai acara. Saya bahkan terbiasa bertugas mencuci piring, gelas, dan sendok yang digunakan para tamu dalam acara keluarga. Sayangnya, belakangan ini pengalaman itu hanya bisa didapatkan jika pemilik acara menggunakan jasa katering yang harganya relatif lebih mahal.

Belajar dari pengalaman di masa lalu, berikut saya rangkumkan lima tips yang bisa dilakukan agar acara berlangsung dengan minim sampah.

1. Sampaikan kepada keluarga dan undangan bahwa acaranya bertema minim sampah
Sering kali, sampah dalam acara muncul karena keluarga atau undangan menyumbangkan air minum dalam kemasan dan jajanan berbungkus plastik. Oleh karena itu, ketika menyampaikan undangan, kamu bisa memberitahukan bahwa acara akan diusahakan berlangsung minim sampah. Sampaikan juga bagaimana mereka bisa berkontribusi, misalnya dengan meminjamkan ingka, membantu mencuci peralatan guna ulang, atau menghindari penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk jajanan yang mereka bawa. Kamu juga bisa menambahkan catatan kecil tentang ini di undangan yang kamu kirim ke teman dan kolega.

2. Gunakan peralatan makan dan minum guna ulang
Alih-alih menggunakan peralatan sekali pakai yang langsung menambah timbunan sampah, kita bisa kembali menggunakan peralatan guna ulang. Tak perlu membeli dalam jumlah besar, kita bisa meminjam dari keluarga atau menyewa dari penyedia jasa seperti Taksu Reuse, atau memilih jasa katering yang sudah menyediakan layanan ini dengan biaya lebih terjangkau. Berdasarkan pengalaman saya, repotnya mencuci bisa dibagi bersama anggota keluarga yang pasti dengan bersenang hati hadir dan membantu. Kegiatan mencuci peralatan makan ini justru menjadi momen kebersamaan sepanjang acara. Jika kamu punya anggaran lebih dan ingin mencoba menggunakan peralatan guna ulang tanpa ingin merepotkan anggota keluarga, kamu bisa mencoba jasa Taksu Reuse.

Tambahkan infografis sampah plastik sekali pakai yang berhasil dicegah lewat penggunaan Taksu

3. Sediakan stasiun isi ulang air minum, kopi, dan teh
Banyak dari kita minum lebih dari satu gelas selama acara pernikahan. Daripada terus-menerus menggunakan gelas sekali pakai, stasiun isi ulang bisa menjadi solusi praktis. Tidak perlu mewah, kamu cukup sediakan galon dengan keran atau termos besar, lalu atur dengan rapi. Siapkan juga beberapa gelas atau cangkir guna ulang di dekatnya. 

4. Sediakan tempat sampah terpilah
Kamu bisa mulai dengan menyediakan tempat sampah terpisah: organik untuk sisa makanan, plastik untuk gelas dan botol, serta residu untuk kertas minyak atau kemasan lain. Tempelkan label besar dan jelas agar mudah dipahami. Bila memungkinkan, libatkan satu atau dua anggota keluarga untuk membantu tamu membuang sampah sesuai kategorinya.

5. Pesan jajan tanpa kemasan plastik sekali pakai
Banyak jajanan tradisional yang nikmat dan bisa disajikan tanpa kemasan plastik. Kita bisa memilih makanan yang dibungkus daun, ditata dalam ingka, atau langsung disajikan di atas piring. Kamu juga bisa memesan jajanan yang sudah dipotong dan dibungkus dalam kardus kertas tanpa tambahan plastik. Selain mengurangi sampah, cara ini juga memberi kesan hangat dan lokal pada suasana acara.

Tidak perlu sempurna. Kita bisa mulai mencoba satu per satu tips ini dari yang paling mudah, lalu dievaluasi sesuai kemampuan dan kondisi masing-masing. Bagian terpenting adalah adanya kemauan untuk memulai, karena setiap langkah kecil menuju acara minim sampah tetap berarti.

Penulis: Ni Luh Sri Junantari
Profil penulis: Generasi milenial yang suka mengungkapkan pikirannya lewat bercerita dan mengerjakan soal matematika
Penyunting: Ni Wayan Ani Yulinda